Mengenal Istilah First Wave, Second Wave, dan Third Wave pada Kopi

Semua makhluk hidup pasti berevolusi, contohnya kita sebagai manusia pasti mengalami evolusi, begitu juga kopi. Kopi juga mengalami evolusi. Seperti apakah evolusi yang dialami oleh kopi? Ternyata evolusi di dunia kopi dikenal dengan istilah first wave, second wave dan third wave coffee. Wave disini maksudnya pergerakan atau bisa juga kita sebut gelombang. Sekarang kopi sudah memasuki masa third wave atau gelombang ketiga. Dimana saat sekarang ini orang menikmati kopi bukan hanya untuk pelepas dahaga maupun memenuhi kebutuhan kafein dalam dirinya saja, melainkan kopi adalah sesuatu yang lebih kompleks, lebih dicintai.  Sebelum terlalu jauh mengenal third wave kopi, mari kita mengenal terlebih dahulu apa itu first wave, dan second wave kopi.

Artikel ini membahas tentang:

1. First Wave

First wave atau gelombang pertama ini diawali sekitar tahun 1960-an. Pada gelombang ini kopi sudah mulai banyak dikonsumsi oleh semua kalangan baik di rumah maupun di kantor. Namun jenis kopi yang dikonsumsi masih berupa kopi sachet atau kopi instan. Perusahaan kopi pada gelombang ini hanya masih memikirkan gimana caranya menciptakan produk yang cepat dan praktis tanpa memperhatikan citarasa kopi tersebut. Nestle dengan brand Nescafe-nya sudah mulai terkenal di gelombang pertama ini. Selain Nestle ada Folgers dengan kopi kemasan kalengnya dan Maxwell House Coffee dengan slogannya “good to the last drop”. Di first wave atau gelombang pertama ini kita sebut kopi untuk dikonsumsi.

2. Second Wave

Second wave atau pergerakan kedua atau gelombang kedua kopi ini terjadi diakhir tahun 1960-an. Bisa dibilang gelombang kedua ini muncul karena buruknya kopi pada masa gelombang pertama, sehingga para peminum kopi di gelombang kedua ini menginginkan kopi yang nikmat serta keingintahuan mereka tentang kopi yang mereka minum tersebut. Karena di gelombang ini kopi bukan lagi hanya untuk di konsumsi tapi juga pengalaman dan proses dari kopi itu sendiri. Orang-orang mulai belajar cara menyeduh kopi sendiri dengan French Press, dan mengurangi konsumsi kopi instan. Di gelombang inilah mulai bermunculan coffee shop di kota-kota besar karena minum kopi di coffee shop menjadi gaya hidup dikalangan masyarakat pada masa itu. Peet’s Coffee & Tea, Starbucks muncul pada gelombang ini dengan menawarkan kualitas kopi dan minuman espresso yang baik kepada masyarakat. Starbucks juga membuat menu Frappucino yang mencuri perhatian banyak orang. Dark Roast Coffee dan espresso menjadi minuman yang di konsumsi setiap hari. Di second wave atau gelombang kedua ini kita sebut kopi itu untuk dinikmati.

3. Third Wave

Third Wave atau gelombang ketiga ini terjadi mulai tahun 1990-an. Jika pada gelombang pertama produsen yang memimpin industri kopi dengan menarik massa agar mengkonsumsi kopi sebanyak-banyaknya dengan mengandalkan kepraktisan dan kemudahan. Di gelombang kedua industri kopi mulai membaik dengan mementingkan kualitas tapi lebih berfokus pada pemasarannya, sedangkan di gelombang ketiga ini tak hanya produksi dan pemasaran yang di kedepankan tetapi kopi itu sendiri yang menjelma menjadi pemeran utama. Pada era gelombang ketiga ini peminum kopi menjadi tertarik dengan kopi itu sendiri seperti dari mana asal kopinya, bagaimana kopi ditanam, dipanen, siapa yang jual, siapa yang me-roasting dan bagaimana kopi tersebut diseduh. Di gelombang ini juga muncul kualitas biji kopi tertinggi (specialty coffee) dan mulai juga dikenal beberapa istilah seperti after taste, body, acidity, bitterness, sweetness, aroma, manual brew. Ya, di gelombang ini kopi sudah menjadi sebuah apresiasi, dihargai oleh para penikmatnya layaknya wine dan beer. Para peminum kopi belajar untuk lebih memperhatikan dan menghormati cara untuk menikmati kopi. 

Nah, itulah kira-kira penjelasan singkat tentang istilah first wave, second wave dan third wave kopi, atau perkembangan kopi dari masa ke masa. Lalu muncul pertanyaan baru, seperti apakah perkembangan kopi di gelombang keempat atau fourth wave? Hmmm…layak kita tunggu ya sahabat kopitem.

disunting dari en.ilovecoffee.jp

Silakan share jika kamu rasa bermanfaat!

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *