Apa Perbedaan Antara Pulse Pouring dan Continuous Pouring?

Perbedaan antara pulse pouring dengan continuous pouring bisa dilihat dari tekniknya. Teknik menuangkan air saat menyeduh kopi menjadi salah satu bagian yang penting untuk kamu perhatikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyeduh kopi adalah kualitas air, temperatur air dan metode distribusi air yang akan mempengaruhi aroma, rasa dan juga tingkat ekstraksi di kopi kamu. 

Pulse pouring dan continous pouring masuk ke dalam jenis pouring atau menyeduh kopi yang banyak digunakan oleh masyarakat. Kedua teknik ini akan memberikan pengaruh besar pada hasil seduhan kopi yang kamu buat. Nah, di bawah ini merupakan perbedaan pulse pouring dan continuous pouring. 

Pengertian Pulse Pouring dan Continuous Pouring

Ada beberapa hal yang mempengaruhi teknik penuangan air dengan pulse pouring dan continuous pouring, yaitu:

Pulse Pouring 

Pulse pouring adalah suatu teknik menuangkan air ke bubuk kopi dengan beberapa kali dalam periode tertentu. Teknik menuangkan air ini umumnya sangat bervariasi, yaitu berapa kali frekuensi tuangan airnya, lama intervalnya dan berapa banyak airnya. Hal ini bisa kamu tentukan sendiri sehingga memperoleh total air yang sesuai dengan keinginan saat proses penyeduhan kopi. 

Bagi kamu yang ingin menyeduh kopi menggunakan alat seduh yang ukuran kecil, pulse pouring merupakan salah satu teknik yang tepat untuk dilakukan. Hal ini karena bisa menjaga level tetap rendah di alat seduh kopi kamu. 

Bagi kamu yang belum memiliki timbangan atau ketel/teko kopi yang memiliki leher gooseneck bisa menggunakan pulse pouring. Teknik menuangkan air ke kopi seperti ini bisa menjaga konsistensi dengan hasil seduhan kopi kamu. Selain itu, ada beberapa efek yang terjadi pada pulse pouring dengan ekstraksinya. 

Tujuan utama menyeduh kopi adalah untuk memperoleh karakter kopi dengan rasa yang terbaik. Agar memperoleh secangkir kopi dengan hasil secara konsisten, kamu membutuhkan agitasi dan juga bisa mengendalikan ekstraksi supaya mendapatkan rasa kopi terbaik juga. Pada agitasi ini dapat membantu ekstraksi secara merata pada kopi yang diseduh. 

Itulah sebabnya kunci utama memperoleh secangkir kopi yang nikmat yaitu ekstraksi dan pulse pouring bisa mempengaruhi agitasi serta menentukan waktu seduhnya. 

Continuous Pouring 

Continuous pouring adalah suatu teknik menuangkan air secara berkelanjutan sampai mencapai total air seduhan sesuai dengan keinginan. 

Seperti yang kita ketahui, teknik pouring kopi bisa menentukan total air sesuai keinginan kamu dan hal ini akan mempengaruhi juga pada hasil seduhan kopinya. Biasanya teknik menuangkan air yang satu ini dilakukan dengan cara setelah tuangan yang pertama untuk blooming atau setelah menunggu beberapa detik, lalu sisa airnya dituangkan di atas bubuk kopi dengan laju aliran secara konstan. 

Jika menggunakan teknik menuangkan air satu ini membutuhkan kontrol yang luar biasa dengan kecepatan tuangan kamu. Pastinya otot lengan kamu juga harus siap dan kuat agar bisa menggunakan teknik menuang continuous pouring yang satu ini setiap hari. 

Teknik menuang air ini umumnya dipakai saat alat seduh Chemex atau V60, yang mana alirannya tidak diatur dripper. Tanpa adanya ketel air bertipe leher angsa (gooseneck), teknik menuang air ini merupakan teknik yang cukup menantang untuk kamu coba. Ada beberapa orang yang pecinta teknik ini dan mereka juga memakai alat pendukung alat air atau flow regulator agar memperlambat tuangan airnya di seduhan kopi mereka. 

Perbedaan Pulse Pouring dan Continuous Pouring

Perbedaan antara pulse pouring dengan continuous pouring adalah dengan menggunakan teknik pulse pouring bisa mendapatkan ekstraksi yang baik. Ekstraksi adalah jumlah serta efisiensi kontak bubuk kopi dengan molekul air dan semakin banyak kontak bubuk dengan air, maka semakin efektor kontak dari keduanya dan waktu penyeduhan lebih lama, maka semakin banyak senyawa aroma serta rasa yang diekstraksi. 

Kedua teknik tersebut bisa membantu untuk mencegah kopi yang telah diseduh supaya tidak naik ke bagian filter. Contohnya untuk menghindari agitasi coffee yang terlalu banyak. Selain itu, kedua teknik menuang air ini juga bisa menciptakan agitasi positif, seperti bisa membantu distribusi air secara seimbang, memastikan kontak lebih merata dari kopi dengan molekul airnya. 

Kesimpulan

Nah, itulah dia perbedaan antara pulse pouring dengan continuous pouring. Semoga artikel kali ini bermanfaat ya untuk kita semua. Jika punya pengalaman lain tentang metode pouring air bisa tulis di kolom komentar ya!

Terima kasih. Salam kopi.

Silakan share jika kamu rasa bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *