Istilah diatas adalah dua menu yang pasti selalu ada di menu board di coffeeshop diantara istilah aneh yang ada. Sebenarnya apa sih perbedaan antara espresso dan filter itu? Yuk cari tahu disini.
Apa itu Espresso?
Espresso adalah minuman kopi khas dari Itali. Inti dari espresso ialah sesuai dengan katanya “espresso” – ekspres. Espresso harus dibuat dengan cepat dan harus dikonsumsi dalam waktu cepat juga dan efek yang ditimbulkan setelah meminumnya juga cepat, langsung segar! Semua serba cepat, ekspres!
Apa yang membedakannya dengan kopi lainnya. Espresso dibuat dengan suhu tinggi, air bertekanan tinggi mengalir melalui biji kopi yang digiling halus, kemudian dipadat dan dirataka di portafilter kemudian dihidangkan di gelas demitasse kecil. Namun espresso tidak hanya dihidangkan begitu saja. Espresso juga menjadi bahan dasar pembuatan minuman kopi lainnya seperti Cappucino, Latte, Macchiato dan sebagainya yang bisa disebut juga minuman espresso based.
Lalu, apa perbedaan diantara minuman espresso based tersebut? Bedanya hanya di kandungan campuran antara foam susu dan susu yang dipanaskan/steam.
Anatomi Espresso
Espresso tidak hanya lebih tebal dan pekat daripada kopi filter. Espresso juga terdiri dari beberapa lapisan, yaitu:
Crema
Crema adalah lapisan paling atas dari espresso, biasanya warna keemasan. Di lapisan crema ini terdapat protein, minyak dan melanoidin (hasil kombinasi gula dan asam amino). Beberapa orang merasa crema terlalu pahit, sementara yang lain mengganggap adanya crema menandakan bahwa komposisi antara kehalusan biji kopi, tamping, dan waktu dilakukan dengan sempurna, sehingga bisa menghasilkan crema di espresso.
Cairan
Cairan merupakan bagian utama dari Espresso yang menghasilkan rasa asam dan manis. Biasanya dibagi menjadi dua bagian berbeda dan bisa disebut The Body dan The Heart. The Body ialah bagian tengah dari espresso, biasanya berwarna karamel-coklat. Sedangkan The Heart ialah dasar espresso, biasanya berwarna cokelat dan lebih gelap.
The quintessential expression of coffee is espresso
Ernesto Illy
Apa itu Filter Kopi atau Pour Over?
Sebenarnya secara teori, antara espresso dan filter kopi konsepnya sama. Sama-sama menuangkan air panas di atas bubuk kopi, melewati bubuk kopi dan filter dan jatuh ke gelas. Tetapi perbedaan utama antara espresso dan filter kopi ialah proses jatuhnya air melewati bubuk kopi tersebut. Di filter kopi, proses pembuatan kopi membutuhkan waktu sedikit lebih lama daripada espresso. Dan lagi, waktu yang dibutuhkan bisa berbeda-beda tergantung dari rasa yang diinginkan. Oleh karena itu, filter kopi lebih banyak membutuhkan bubuk kopi dan air untuk menyeduh kopinya.
Filter kopi yang biasa disebut juga pour over atau dripper cenderung menonjolkan cita rasa kopi yang lebih rumit. Cara menyeduh menggunakan filter ini menjadi pilihan banyak orang pecinta kopi single origin karena mereka bisa mengeksplor rasa dari kopi yang diseduhnya.
Tidak seperti espresso yang lebih pekat dan tebal. Filter kopi yang baik lebih bersih, jenih dan rasa yang kompleks. Ini semua karena kopi dibuat dengan cara yang lebih ‘santai’ dan lebih sedikit lama dibanding espresso. Selain itu, filter kopi juga akan memberikan rasa yang lebih ringan di mulut, tidak terlalu pahit seperti espresso.
Berapa perbedaan waktu seduh dan alat apa saja yang digunakan?
Untuk menghasilkan sebuah filter kopi memang membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan espresso. Tapi percayalah, hasil dari menunggu sedikit lebih lama itu tidak akan membuat kamu kecewa. Ada beberapa proses penyeduhan yang dikenal dalam metode filter, seperti blooming yang membutuhkan waktu sekitar 30 detik, setelah itu proses pouring yang membutuhkan waktu sekitar 1,5 – 2 menit, ini juga tergantung dari metode filter yang kamu gunakan.
Sedangkan untuk espresso, kamu hanya butuh waktu 25-30 detik, tidak lebih dan tidak kurang. Jika kamu ingin membuat minuman espresso based seperti cappucino, latte tinggal tambahin waktu sekitar 30 detik lagi untuk memanaskan susunya. Setelah itu selesai, kamu bisa menikmati kopi yang kamu buat.
Untuk alat yang digunakan, metode filter kopi cenderung lebih murah harganya dan mudah didapat dibandingkan alat yang digunakan untuk membuat espresso. Sehingga filter kopi ini cocok untuk kamu yang baru ingin mengenal kopi dan ingin belajar menyeduh kopi sendiri dirumah.
Untuk filter kopi, setidaknya kamu hanya membutuhkan dripper, paper filter, dan cangkir. Jika ada uang lebih, kamu bisa melengkapinya dengan scale, kettle, grinder kopi dan termometer. Sedangkan untuk membuat segelas espesso, kamu membutuhkan mesin espresso yang harganya buat geleng-geleng kepala. Memang ada alat espresso manual seperti rok presso, atau mesin semi espresso yang sedikit murah untuk dipakai dirumahan, tapi tetap lebih mahal daripada alat filter kopi. Jangan mudah percaya dengan alat pembuat espresso yang dijual murah dipasaran, karena espresso yang dihasilkan tidak akan sempurna mesin espresso pada umumnya.[/vc_column_text][vc_column_text]
Mana yang lebih baik?
Tidak ada jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini.
Metode filter kopi adalah cara yang tepat untuk mencicipi berbagai kopi single origin yang ada di dunia. Namun yang pasti, proses pembuatannya tidak secepat dan segampang membuat segelas espresso.
Hal lain yang bisa menjadi pertimbangan adalah, gaya minum kopi kamu. Espresso cenderung memiliki rasa yang tebal dan sedikit pahit. Apabila kamu suka kopi dicampur susu, bisa mencampur espresso dengan susu, sehingga menjadi minuman espresso based. Sedangkan filter kopi cenderung memiliki rasa yang lebih bersih, lembut, dan sedikit asam.
Pada akhirnya, pilihan terbaik itu tergantung dari kebiasaan dan selera kamu dalam minum kopi. Yang perlu kamu ingat adalah bahwa setiap metode dapat menghasilkan rasa kopi yang berbeda-beda.
Jadi, apa metode favorit kamu?