5 Jenis Pengolahan Biji Kopi Anti-Mainstream Tapi Harganya Fantastis!

Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa menyeduh kopi yang baru saja digiling akan lebih nikmat dibandingkan kopi bubuk yang sudah lama digiling, setuju? Pertanyaannya, biji kopi seperti apa yang kamu giling lalu seduh?

Berikut 5 jenis pengolahan biji kopi yang tidak biasa:

1. Biji Kopi Luwak

Saya yakin kebanyakan dari kita sudah pernah biji kopi luwak. Kopi luwak adalah kopi yang diproduksi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang Luwak. Awalnya biji kopi ini berasal dari Lampung Barat. Namun saat ini, kita sudah bisa mendapati banyak biji kopi luwak di berbagai daerah di Indonesia.

Penyebab biji kopi luwak menjadi terkenal adalah karena mitos masa lalu, ketika pada masa pemerintahan Hindia Belanda perkebunan kopi dibuka besar-besaran sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang. Konon, biji kopi luwak ini harganya bisa mencapai Rp3.000.000 per kilogramnya.

2. Biji Kopi Gajah

Sama seperti biji kopi luwak, proses pengolahan biji kopi gajah juga dilakukan oleh hewan, yaitu gajah. Biji kopi dimakan oleh gajah dan melewati saluran pencernaan gajah. Biji kopi gajah ini dikembangkan oleh sebuah resort di Chiang Rai, Thailand. Dengan proses tersebut, diklaim rasa pahit yang ada pada kopi akan banyak berkurang, penasaran ingin mencobanya?

Eits, jika kamu ingin mencobanya, kamu harus merogoh kocek cukup dalam karena harga dari biji kopi gajah ini di klaim lebih mahal dari biji kopi luwak. Masih tertarik?

3. Biji Kopi Burung

Jenis pengolahan biji kopi selanjutnya adalah biji kopi burung. Asal mula biji kopi burung ini muncul di Brazil. Adalah petani di Brazil yang mencoba “menjawab” biji kopi luwak asal Indonesia. Alih-alih menggunakan luwak untuk memproduksi biji kopi, petani di Brazil menggunakan spesies burung Jacu untuk mendapatkan biji kopi bercita rasa mantap.

Burung Jacu adalah spesies burung langka yang hidup di Amerika Selatan. Burung ini menkonsumsi buah kopi jenis mocha merah yang matang dan berri yang sangat penting untuk memproduksi rasa kopi yang enak.

Hasilnya? cara ini menghasilkan sebuah kopi dengan rasa yang sangat unik dan rasa pahit yang ada pada kopi tersebut berkurang karena telah dicerna oleh burung. Makin penasaran? saya juga.

4. Biji Kopi Monyet

Kurang lebih proses pengolahan biji kopi ini sama dengan biji kopi yang berasal dari hewan lainnya (gajah, burung, luwak), biji kopi dimakan kemudian dikeluarkan melewati saluran pencernaan hewan tersebut. Itu juga yang terjadi di biji kopi monyet ini.

Biji kopi monyet ini berasal dari Taiwan. Monyet berspesies Formosan Rock ini liar di daerah sekitar pertanian dan mengganggu ketika mereka memakan biji kopi yang ditanam sekitar daerah tersebut. Namun ternyata biji kopi yang mereka keluarkan mengandung rasa vanilla yang kuat. Berani mencobanya?

5. Biji Kopi Muson India

Jenis pengolahan biji kopi selanjutnya adalah pengolahan biji kopi muson India. Kali ini pengolahan biji kopinya tidak dibantu oleh hewan, namun jenis pengolahan biji kopi ini membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pengolahannya.

Prosesnya adalah, setelah dipetik, biji kopi jenis ini akan dibiarkan dalam waktu lama terutama ketika pergantian musim untuk menyerap lebih banyak air yang terkandung di udara. Ternyata jenis pengolahan ini terinspirasi dari lamanya pelayaran pada masa lalu yang menyebabkan kopi memiliki rasa yang khas karena telah dibiarkan menyerap lebih banyak air dan udara selama disimpan.

Demikian pembahasan tentang jenis-jenis biji kopi anti mainstream yang ada di dunia. Kamu pengen coba biji kopi yang mana? atau mungkin kamu punya jenis pengolahan biji kopi yang anti mainstream lainnya? silakan komen di kolom komentar ya.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.
Salam kopi.

Silakan share jika kamu rasa bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *