Kopi Defect. Nilai utama dari biji kopi dalam pemasaran produknya dipengaruhi banyak faktor, tapi secara umum tergantung dari evaluasi fisikal dan sensorial dari biji kopi tersebut. Adanya defect atau cacat fisik akan mempengaruhi kedua evaluasi tersebut secara signifikan. Seorang pengolah kopi harus tahu beberapa jenis-jenis dari kopi defect ini dan menganalisis penyebabnya.
Perawatan yang tepat di kebun, serta di bagian pemrosesan, memang tidak bisa menjamin suatu lot kopi bebas dari cacat, tapi dengan mengikuti cara-cara yang direkomendasikan bisa mengurangi kemungkinan terjadinya cacat. Begitu juga dengan proses – proses seperti penggilingan pengeringan. Metode – metode perawatan tanaman dan pengolahan lot ceri kopi yang telah dibakukan biasanya juga telah di desain agar mencegah ditemukannya biji yang cacat. Jadi, dengan mengikuti cara -cara yang direkomendasikan bisa meningkatkan kualitas kopi yang diproduksi.
Meski demikian, tentu saja kamu akan memperoleh cacat pada lot kopi. Jadi, biasanya pengolah kopi melakukan proses grading dan sortir yang bertujuan untuk menyamakan lot kopi berdasarkan ukuran dan warna. Dalam proses ini, defect atau biji kopi yang cacat juga dipisahkan dari lot yang bagus. Proses grading dan sortir tersebut memang tidak bisa meningkatkan kualitas dari biji kopi, tapi kedua proses ini bisa meningkatkan kualitas lot kopi.
Proses pemisahan defect ini bisa dilakukan dengan mesin atau tangan. Pada pemasarannya, biasanya kualitas sebuah lot greenbean kopi ditentukan dari jumlah defect yang ada pada lot tersebut. Jadi, semakin sedikit jumlah yang cacat dalam satu lot, maka akan semakin tinggi juga kualitas greenbean kopi tersebut di pasaran.
Sebelum melakukan pemisahan defect kopi, tentu pengolah harus tahu jenis-jenis defect dari biji kopi.
Jenis-Jenis Kopi Defect atau Cacat pada Biji Kopi
Berikut adalah jenis – jenis kopi defect yang sering ditemui.
1. Black Bean (Biji hitam)
Biji yang menghitam kusam dan cacat ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang berasal dari kebun karena banyak alasan. Salah satu alasan utamanya adalah fisiologi tanaman yang jelek atau disebabkan cuaca atau pengolaan yang buruk. Biji hitam ini juga bisa berasal dari proses pasca panen yang tidak terkontrol dengan baik, melalui fermentasi akut, pengeringan yang buruk atau kopi yang kembali basah.
Jika kamu menemukan kopi yang menghitam dalam salah satu lot kopi yang sedang diproses, kamu harus segera mencari tahu penyebabnya agar cacat jenis tersebut bisa segera ditangani. Biji hitam ini tentu akan mengurangi kualitas lot, hingga menganggu cita rasa yang dihasilkan pada cangkir kopi.
2. Sour bean (biji asam)
Biji kopi yang mengalami fermentasi berlebih, dapat berubah warna menjadi cokelat terang atau gelap. Fermentasi ini bisa terjadi pada beans yang jatuh ke tanah sebelum panen, namun bisa juga terjadi di pohon atau proses pasca panen yang disebabkan oleh panas berlebihan atau waktu penjemuran yang terlalu lama.
Defect ini juga akan berpengaruh pada cita rasa dari minuman kopi yang dihasilkan. Fermentasi berlebih bisa menghasilkan gangguan asam seperti fenol atau edicinal dan gangguan rasa lainnya. Jadi, saat kamu mengolah pastikan proses – proses seperti fermentasi dan pengeringan bisa dikontrol dengan cermat, terutama dari segi waktu.
3. Unripe atau Immature (biji belum matang)
Biji kopi yang belum matang akan disebut sebagai sebuah cacat pada lot kopi. Beans ini memiliki karakter penempelan silverskin yang kuat pada endosperma, dan juga warnanya yang terang. Jika kamu menemukan cacat jenis ini pada greenbean kamu, segera lakukan pengecekkan.
4. Insect Damaged Bean (Biji yang rusak karena Serangga)
Biji kopi yang diserang oleh serangga juga akan rusak secara fisik dan secara kimiawi. Kerusakan fisik bisa terlihat secara langsung pada biji kopi yang berlubang dan tidak jarang menghitam. Serangan serangga bisa memudahkan pathogen atau jamur untuk menyebabkan kerusakan pada bean.
Kopi yang terserang serangga biasanya berubah menghitam dan membusuk, sehingga bisa menimbulkan rasa yang mengganggu pada kopi yang telah di hasilkan. Pastikan proses sortasi bisa menyisihkan kopi yang terserang serangga ini dari lot kopinya.
5. Broken atau Chipped Bean (Biji yang rusak atau terpotong)
Biji kopi yang rusak seperti ini dihasilkan dari kerusakan mekanis pada penggilingan biji kopi selama proses panen. Harus dicatat bahwa kopi yang dikeringkan hingga 11% kadaw air lebih rapuh dan dengan demikian lebih rentan terkena kerusakan.
6. Non coffee defect (Cacat non kopi)
Semua materi biji kopi yang tidak terbuang di proses pasca panen disebabkan oleh pembersihan yang kurang baik pada proses penyortiran, penyaringan, dan pemisahan densimetrik. Kalau kamu masih menemukan material seperti kerikil, ranting tanaman, rumput, atau material non kopi lain pada lot kopi, itu berarti proses pengolahan tidak mampu memisahkannya, dan harus segera di evaluasi. Cacat non kopi ini tidak hanya mengganggu rasa, tapi juga bisa merusak mesin-mesin, seperti masin penggiling.
Nah, itulah jenis-jenis kopi defect atau cacat pada biji kopi dan penyebabnya. Jika kamu seorang pengolah atau petani kopi, pastikan proses pengolahanmu dilakukan dengan sangat cermat supaya bisa mengurangi potensi cacat kopi secara siginifikan. Kamu juga harus melakukan proses sortir unutk memisahkan cacat yang kemungkinan akan selalu kamu temui pada pengolahan kopi.
Jika kamu pengelola roastery kopi atau unit penyangraian kopi, pastikan greenbean kopi yang akan kamu sangrai bebas dari cacat-cacat kopi ini supaya kualitas kopi yang dihasilkan bisa terjaga. Kamu bisa memberikan komplain kepada penyedia greenbean atas cacat pada biji kopi yang kamu peroleh. Komplain yang membangun juga bisa meningkatkan kualitas petani dan pengolah penyedia greenbean langganan kamu.
Terima kasih. Semoga bermanfaat
Salam kopi.