Kopi Arabika: Sejarah, Karakteristik, dan Keunggulan yang Wajib Kita Ketahui!

Banyak sekali jenis-jenis kopi di Indonesia, apalagi di dunia. Salah satu jenis kopi yang paling terkenal dan banyak peminatnya adalah kopi arabika. Ingin mengetahui lebih detail mengenai kopi arabika? baca artikel ini sampai selesai ya.

Sejarah Kopi Arabika

Kopi Arabika pertama kali ditemukan di wilayah Ethiopia sekitar abad ke-7 atau ke-8. Kopi jenis ini kemudian menyebar ke seluruh dunia melalui perdagangan kopi di semenanjung Arab. Di wilayah Arab, kopi Arabika mulai dibudidayakan dan dikembangkan pada abad ke-15.

Kopi Arabika kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kopi Arabika menjadi salah satu jenis kopi paling populer di dunia dan menjadi bahan dasar minuman kopi yang banyak dikonsumsi.

Baca juga: Pengertian Kopi Specialty yang Harus Kamu Ketahui

Karakteristik Kopi Arabika

Kopi Arabika memiliki ciri khas yang berbeda dari jenis kopi lainnya. Beberapa karakteristik dari kopi Arabika meliputi:

1. Rasa dan Aroma Kopi Arabika

Kopi Arabika memiliki rasa yang lebih kompleks dan halus dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Aroma kopi Arabika cenderung lebih bervariasi, tergantung pada daerah pertumbuhan dan metode pengolahannya.

2. Wilayah pertumbuhan dan iklim

Kopi Arabika tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian antara 600 hingga 2000 meter di atas permukaan laut dan suhu udara yang berkisar antara 15 hingga 24 derajat Celcius. Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi kopi Arabika adalah Amerika Selatan, Afrika Timur, dan Asia Tengah.

Dengan karakteristik uniknya, kopi Arabika menjadi salah satu jenis kopi yang sangat diminati di seluruh dunia dan menjadi bahan dasar minuman kopi yang banyak dikonsumsi orang.

Metode Pengolahan Kopi Arabika

Salah satu faktor yang membuat kopi Arabika memiliki karakteristik yang unik adalah metode pengolahan yang digunakan. Ada 2 metode pengolahan kopi Arabika yaitu wet processing dan dry processing.

1. Wet Processing

Wet processing adalah metode pengolahan kopi yang menggunakan air untuk menghilangkan kulit dan daging buah kopi sebelum diproses lebih lanjut. Langkah-langkah dalam metode wet processing meliputi:
1. pemisahan biji kopi dari kulit dan daging buah kopi menggunakan mesin pulper,
2. fermentasi biji kopi dalam air selama 12-48 jam untuk menghilangkan lapisan lendir pada biji kopi,
3. pencucian biji kopi dalam air bersih hingga bersih dari lendir dan kotoran, dan
4. pengeringan biji kopi dengan sinar matahari atau mesin pengering hingga kadar air mencapai 10-12%.

Metode wet processing dianggap sebagai metode pengolahan kopi yang lebih modern dan canggih. Metode ini menghasilkan biji kopi dengan rasa yang lebih bersih dan aroma yang lebih kompleks. Kelebihan metode wet processing adalah dapat menghilangkan kotoran pada biji kopi secara efektif sehingga biji kopi yang dihasilkan lebih bersih dan berkualitas. Namun, metode wet processing juga membutuhkan air yang banyak, sehingga metode ini kurang cocok untuk daerah yang memiliki ketersediaan air yang terbatas.

2. Dry Processing

Dry processing adalah metode pengolahan kopi yang membiarkan buah kopi kering secara alami di bawah sinar matahari sebelum diproses lebih lanjut. Langkah-langkah dalam metode dry processing meliputi:
1. pemilihan buah kopi yang sehat dan matang,
2. pengeringan buah kopi di bawah sinar matahari selama 2-4 minggu hingga kulit dan daging buah kopi kering dan mudah dipisahkan dari biji kopi,
3. pemisahan biji kopi dari kulit dan daging buah kopi menggunakan mesin pengupas, dan
4. pembersihan biji kopi dari kotoran dan kulit menggunakan mesin seleksi.

Metode dry processing dianggap sebagai metode pengolahan kopi yang lebih tradisional. Metode ini menghasilkan biji kopi dengan rasa yang lebih manis dan aroma yang lebih bervariasi tergantung pada daerah pertumbuhannya. Kelebihan dari metode ini adalah tidak memerlukan air yang banyak, sehingga cocok untuk daerah yang memiliki ketersediaan air yang terbatas. Namun, metode dry processing membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

Kedua metode pengolahan ini menghasilkan biji kopi dengan karakteristik yang berbeda-beda. Pemilihan metode pengolahan kopi tergantung pada kondisi alam dan sumber daya yang tersedia di daerah tersebut. Dalam industri kopi Arabika, metode wet processing lebih banyak digunakan karena menghasilkan biji kopi dengan kualitas yang lebih tinggi dan lebih bersih. Namun, metode dry processing juga masih digunakan pada beberapa daerah tertentu karena menghasilkan biji kopi dengan karakteristik yang unik.

Baca juga: Mengenal Proses Pasca Panen Kopi

Keunggulan Kopi Arabika

Kopi Arabika memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis kopi lainnya, antara lain:

  1. Rasa dan aroma yang lebih kompleks dan halus dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Aroma kopi Arabika cenderung lebih bervariasi, meskipun tergantung pada daerah pertumbuhan dan metode pengolahan.
  2. Kandungan kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi Robusta. Hal ini membuat kopi Arabika lebih cocok untuk dikonsumsi bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau ingin mengurangi asupan kafein.
  3. Kopi Arabika mengandung banyak antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh, serta dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
  4. Harga kopi Arabika lebih mahal dibandingkan dengan kopi Robusta, yang menunjukkan bahwa kopi Arabika dianggap lebih berkualitas dan memiliki nilai lebih tinggi di pasar kopi.
  5. Aroma yang kuat dan khas.
    Kopi arabika memiliki aroma yang kuat dan khas, yang bervariasi dari buah-buahan hingga bunga dan rempah-rempah. Aroma kopi arabika ini sangat disukai oleh para pecinta kopi, dan menjadi ciri khas dari kopi ini.
  6. Keseimbangan antara asam dan manis.
    Kopi arabika memiliki keseimbangan antara asam dan manis yang tepat, sehingga memberikan rasa yang menyenangkan pada lidah. Hal ini juga membuat kopi arabika mudah diolah menjadi berbagai jenis minuman kopi, seperti espresso, cappuccino, dan latte.

Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta

Kopi Arabika dan Robusta adalah 2 jenis kopi yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan antara kopi Arabika dan Robusta:

  • Rasa dan aroma
    Kopi Arabika memiliki rasa yang lebih kompleks dan halus dibandingkan dengan jenis kopi lainnya, termasuk Robusta. Aroma kopi Arabika cenderung lebih bervariasi, tergantung pada daerah pertumbuhan dan metode pengolahan. Sedangkan kopi Robusta memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit, dengan aroma yang kurang kompleks.
  • Kandungan kafein
    Kandungan kafein pada kopi Arabika lebih rendah dibandingkan dengan kopi Robusta. Secangkir kopi Robusta mengandung sekitar 2,7 hingga 7,0 gram kafein, sedangkan secangkir kopi Arabika hanya mengandung sekitar 1,2 hingga 1,5 gram kafein.
  • Wilayah pertumbuhan
    Kopi Arabika tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian antara 600 hingga 2000 meter di atas permukaan laut dan suhu udara yang berkisar antara 15 hingga 24 derajat Celcius. Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi kopi Arabika adalah Amerika Selatan, Afrika Timur, dan Asia Tengah. Sedangkan kopi Robusta tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian antara 200 hingga 800 meter di atas permukaan laut dan suhu udara yang berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius. Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi kopi Robusta adalah Asia Tenggara dan Afrika Barat.
  • Harga
    Harga kopi Arabika lebih mahal dibandingkan dengan kopi Robusta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kandungan kafein yang lebih rendah, ketersediaan yang lebih sedikit, dan proses pengolahan yang lebih rumit.

Meskipun memiliki perbedaan dalam beberapa aspek, kedua jenis kopi ini memiliki penggemar masing-masing dan digunakan untuk berbagai keperluan, baik untuk minuman kopi maupun bahan baku industri kopi.

Kesimpulan

Kopi Arabika adalah salah satu jenis kopi yang sangat diminati di seluruh dunia dan menjadi bahan dasar minuman kopi yang banyak dikonsumsi. Jenis kopi ini memiliki ciri khas yang berbeda dari jenis kopi lainnya, mulai dari rasa, aroma, wilayah pertumbuhan, hingga metode pengolahan yang digunakan.

Melalui proses wet processing atau dry processing, biji kopi Arabika menghasilkan karakteristik yang berbeda-beda. Selain itu, kopi Arabika juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis kopi lainnya, seperti rasa dan aroma yang lebih kompleks dan halus, kandungan kafein yang lebih rendah, dan kandungan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh.

Dalam industri kopi, kopi Arabika lebih banyak digunakan karena menghasilkan biji kopi dengan kualitas yang lebih tinggi dan lebih bersih. Meski demikian, kopi Robusta juga memiliki penggemar masing-masing dan digunakan untuk berbagai keperluan, baik untuk minuman kopi maupun bahan baku industri kopi.

Semoga artikel kali ini bermanfaat ya untuk kita semua. Kalau kamu lebih suka kopi arabika atau kopi robusta? Tulis di kolom komentar ya…
Terima kasih. Salam kopi.

Silakan share jika kamu rasa bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *