Bagi sebagian orang nama kopi lanang pastinya menjadi sesuatu yang asing. Tapi buat kamu penyuka kopi, sedikit banyak pasti tahu tentang kopi lanang. Dimana ini adalah salah satu jenis kopi yang dianggap istimewa oleh kamu yang memang menyukai cita rasa kopi tidak biasa. Belum mengenal tentang jenis kopi yang satu ini, ada baiknya jika membaca ulasan kali ini hingga selesai.
Tentang Kopi Lanang
Buat kamu yang memang menyukai kopi jenis langka, maka kopi lanang akan jadi salah satu pilihan yang tepat. Jenis kopi yang bahasa internasionalnya “Peaberry” ini, tidak lain jenis kopi pasca panen, yang mengalami anomali atau juga kelainan.
Tapi walaupun terlihat “tidak normal”, namun biji kopi lanang tersebut, tidak bisa langsung disebut dengan cacat, atau bahkan tidak layak dikonsumsi. Sebaliknya, justru, kopi yang satu ini mempunyai keistimewaan tersendiri ketika dikonsumsi.
Cara Mengetahui Kopi Lanang
Adapun cara untuk mengetahui apakah jenis kopi yang akan diproduksi tersebut termasuk ke dalam jenis kopi lanang atau tidak, tidak terlalu sulit. Terdapat beberapa ciri tertentu, yang menunjukkan bahwa kopi tersebut, termasuk ke dalam jenis kopi lanang atau kopi umumnya.
Ciri kopi lanang yang pertama, yaitu dapat dilihat dari bentuk bijinya. Dimana bentuknya terlihat “aneh” sejak awal pemetikan. Biasanya jika pihak pemetik atau pihak sortir yang mengetahui hal tersebut, maka biji yang dimaksud akan mulai dipisahkan.
Ketika kulit ceri pada kopi dikupas, walaupun berasal dari pohon yang sama, akan ada 2 kemungkinan isi pada biji. Kemungkinan pertama, yaitu monokotil atau kopi lanang, dan yang kedua adalah dikotil atau 2 biji kopi.
Selanjutnya cara membedakan tentang kopi lanang dengan kopi lainnya adalah dari bentuknya. Pada biji kopi lanang bentuknya hampir bulat lonjong, seperti kacang, utuh dan tidak ada belahan. Lain dengan biji kopi umumnya, terdapat belahan pada bagian tengah, cenderung pipih pada salah satu bagian, sedangkan bagian lainnya terlihat cembung.
Munculnya Istilah Kopi Lanang
Beberapa orang menyebut kopi lanang dengan sebutan kopi anomaly, sebenarnya apa penyebab dari munculnya kopi lanang tersebut? Jika berdasarkan Badan Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar atau disingkat jadi Balittri Litbang Kementerian Pertanian. Terdapat beberapa penyebab, atas munculnya jenis kopi yang satu ini, yaitu:
- Proses penyerbukan pada putik bunga yang tidak optimal, baik akibat serangga atau juga oleh angin.
- Adanya ketidak seimbangan, proses distribusi zat makanan, pada saat proses pembuahan, atau yang kerap disebut dengan malnutrisi.
- Penurunan kemampuan proses penyerbukan secara alami, lantaran usia pohon kopi di atas 10 tahun.
- Adanya kelainan genetika.
Keberadaan Kopi Lanang di Pasaran
Dari beberapa penjelasan di atas, sedikit banyak dapat disimpulkan bahwa kopi yang satu ini bukan berasal dari spesies atau varietas tanaman kopi tertentu, baik itu Arabika, Robusta atau yang lainnya. Karena pada dasarnya jenis kopi lanang tersebut, bisa saja diperoleh dari berbagai macam jenis kopi yang dimaksud.
Jika demikian, wajar saja, jika jumlah produksi kopi lanang dalam 1 kali panen, hasilnya cukup sedikit. Dalam 1 kali panen, biasanya jumlah kopi lanang yang dihasilkan sekitar 5 – 10% saja. Atau dalam 1 kilo, hanya terdapat sekitar 0,5 ons saja.
Harga Kopi Lanang di Pasaran
Hal lain yang jarang diketahui oleh banyak orang tentang kopi lanang, yaitu tentang harganya. Walaupun kurang banyak dikenal, namun ternyata harga per 1 kg kopi yang satu ini terbilang cukup mahal, yaitu sekitar 250 ribuan rupiah per kilogramnya.
Alasannya, karena proses sortirnya yang harus lebih teliti, dan juga karena produksi barang yang dirasa cukup sulit. Harga kopi lanang, juga dipengaruhi oleh jenis kopi itu sendiri, misalnya saja jenis kopi lanang dari Arabika, atau juga dari robusta.
Harga kopi lanang yang paling mahal, yaitu sekitar 1 jutaan rupiah, jika kopi lanang tersebut, berasal dari sisa pencernaan Luwak. Lain harganya jika kopi lanang tersebut berasal dari peternakan luwak kandang, biasanya cenderung lebih murah. Lalu bagaimana dengan kualitas dari kopi lanang tersebut. Terbilang relatif, untuk aroma dan rasa, tentunya sesuai selera konsumen. Namun cukup banyak iklan yang menyebutkan tentang kopi lanang, bahwa kopi tersebut mempunyai rasa yang lembut, teksturnya yang padat, dan aromanya yang mirip seperti kopi luwak. Adapun kadar kafeinnya sendiri terbilang lebih tinggi, yaitu sekitar 2,1%, di atas kopi biasanya.
Itulah penjelasan tentang kopi lanang yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasanmu tentang salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia dalam sektor perkebunan ini.
Terima kasih. Salam kopi.