Secara umum proses pasca panen kopi terbagi 2 metode, yaitu metode basah dan metode kering.
- Metode basah
Metode ini yang paling banyak dilakukan oleh petani kopi di Indonesia pada umumnya. Pada proses ini biji kopi hasil panen direndam di dalam air, biji kopi yg mengambang itu tandanya tidak bagus (terserang hama penyakit) harus dibuang, yang tenggelam diambil kemudian dikupas kulitnya dari biji sehingga di biji tersisa kulit tanduknya.
Pada metode basah ini dikenal 2 metode, yaitu:
a.Full Washed
Setelah direndam hingga tersisa hanya kulit tanduk (lendir) yg masih menempel dihilangkan dengan cara perendaman di air selama 12 jam. Setelah 6 jam perendaman, air perendaman diganti. Setelah proses perendaman, lendir akan hilang, kemudian biji kopi dibilas dan dimulailah penjemuran.
b.Semi Washed
Pada proses ini kulit tanduk (lendir) sisa rendaman yg masih ada di biji kopi tadi dihilangkan dengan cara disimpan di dalam karung selama 12-24 jam. Lendir tersebut akan terkelupas dengan sendirinya, akan menghasilkan biji yg kesat, tidak berlendir lagi. Biji kopi yg udah terkelupas kemudian dibilas dengan air dan dimulailah penjemuran.
Profil rasa (cupping note) yang didapat dengan metode basah ini pada umumnya memiliki karakter yang lebih bersih, sedikit terasa berbuah, body cenderung ringan dan lembut dengan tingkat keasaman (acidity) yang lebih banyak.
- Metode Kering
Metode yang kedua ialah, metode kering. Pada metode ini biji kopi sesudah dipanen langsung dijemur tanpa menghilangkan lendirnya terlebih dahulu. Selain memerlukan waktu, perlu pengawasan dan pengalaman yg lebih di metode kering ini. Ada pula resiko kopi cacat, karena di metode kering ini tidak dilakukan perambangan untuk memisahkan biji kopi yang tidak sehat. Di metode kering ini dikenal 2 proses, yaitu:
a. Honey Process
Setelah panen, kopi dikupas tanpa pakai air. Pengupasan ini akan menghasilkan biji kopi yang masih berlendir. Biji kopi berlendir ini kemudian dijemur. Diharapkan rasa manis yang ada di lendir akan meresap dalam biji kopi, seiring proses pengeringan. Lendir yg masih menempel di biji kopi saat penjemuran inilah yg sering dianggap sebagai “honey(madu)”. Penjemuran bisa dilakukan sampai 1 bulan lamanya.
b. Natural Process
Pada proses ini, setelah kopi dipanen, biji kopi dijemur dengan kulit-kulitnya. Dalam proses ini, penjemuran memerlukan waktu yg lama (minimal 2 bulan). Prosesnya yang natural dan alami ini akan membuat buah kopi terfermentasi secara natural, yaitu kulit luar kopi akan terkelupas dengan sendirinya.
Profil rasa yang didapat pada umumnya jika kopi diproses dengan metode ini adalah cenderung buah-buahn tropis seperti blueberry, strawberry. Kopi cenderung memiliki keasaman (acidity) rendah, body yang tebal.
Coffee:|ko’fe|-n. an aromatic, mildly stimulating beverage prepared from coffee beans. – anonymous
Nah sahabat kopitem, sekarang sudah tahukan apa perbedaan dari full washed, semi washed, natural process, honey process. Apakah kamu pernah melakukan atau mengikuti proses panen kopi? Sharing yuk di kolom komentar proses mana yang menjadi favorit kamu.
Min apa pengaruh antara perbedaan pengolahan pada kopi tersebut
Perbedaan pengolahan akan berpengaruh ke rasa dan karakter biji kopi yang akan dipanen pak.