Mengenal Anatomi Buah Ceri Kopi

Buah ceri tidak hanya terdiri dari satu lapisan, tapi memiliki banyak lapisan, dimana setiap lapisan memiliki pengaruh terhadap rasa kopi yang kamu minum.

Lalu apa saja lapisan tersebut? Kali ini saya ingin menjelaskan bagian-bagian anatomi dari buah ceri tersebut. Tapi sebelum mengenal anatomi buah ceri tersebut, mari kita mengetahui sekilas tentang tanaman kopi.

Mengetahui Sekilas Pohon Kopi

Biji kopi yang kita roasting, giling, seduh lalu diminum itu berasal dari biji buah ceri. Dan buah ceri tersebut dihasilkan dari pohon kopi yang ditanam.

Pada umumnya pohon kopi dapat tumbuh hingga 9 meter. Tapi banyak juga petani kopi yang memangkas pohon kopi untuk menghemat energi dalam hal pemeliharaan dan panen. Dan ternyata dengan keadaan pohon yang tidak terlalu tinggi justru memiliki hasil dan kualitas yang lebih baik.

Dibutuhkan waktu 3 hingga 4 tahun bagi pohon kopi untuk panen pertama kali, ini juga tergantung dari varietas kopi yang ditanam. Berdasarkan USA coffee, rata-rata pohon kopi menghasilkan 4,5 kg buah ceri per tahun, yang berarti hampir 1 kg biji kopi per tahunnya.

Anatomi Buah Ceri

Setelah membahas sekilas tentang pohon kopi, sekarang saatnya kita mengetahui anatomi buah ceri. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa buah ceri terdiri dari beberapa lapisan:

Kulit ceri: adalah lapisan terluar dari buah ceri kopi. Kulit ceri berwarna hijau saat kopi belum matang dan berubah menjadi merah saat buah sudah matang. Bahkan ada yang berwarna kuning, tergantung dari varietas kopinya. Permukaan dari kulit ceri ini biasanya tebal. Hal ini berguna untuk melindungi biji kopi dari serangan hama serangga.

Lapisan Lendir: Lapisan ini adalah lapisan yang melekat di bagian dalam kulit ceri. Lapisan ini biasanya berfungsi untuk membantu proses fermentasi pada buah ceri yang sedang berkembang sebelum matang. Lapisan ini mempunyai rasa yang manis dan teksturnya mirip seperti buah anggur.

Lapisan Perkamen : adalah lapisan yang berfungsi untuk melindungi biji kopi secara menyeluruh. Biasanya lapisan ini hilang saat proses pengelupasan dan pemisahan biji dan kulitnya.

Lapisan perak (silverskin): adalah lapisan paling tipis dan paling dekat letaknya dengan biji kopi. Lapisan ini akan mengelupas sewaktu proses roasting biji kopi. Karena lapisan ini tidak tahan terhadap suhu tinggi.

Biji hijau: adalah bagian inti dari buah ceri. Biasanya di dalam satu buah ceri terdapat dua biji hijau, tapi ada juga yang hanya terdapat satu biji hijau. Biji hijau inilah yang di roasting kemudian digiling dan diseduh.

Pengaruh lapisan buah ceri pada rasa kopi

Setiap lapisan yang terdapat pada buah ceri akan mempengaruhi rasa pada biji kopi. Itulah mengapa proses pasca panen kopi juga sangat mempengaruhi rasa kopi tersebut.

Sebagai contoh pada proses pasca panen kopi dengan metode washed, lapisan lendir akan dikupas setelah dilakukan proses perendaman selama 12-24 jam, lalu dijemur. Berbeda lagi dengan metode natural atau honey, dimana lapisan lendir di ikut sertakan saat proses penjemuran.

Itulah mengapa biji kopi yang diproses dengan metode kering (natural dan honey) lebih ‘terasa’ manis dibanding dengan metode basah. Tetapi biji kopi yang diproses dengan metode washed hasilnya lebih konsisten dibandingkan dengan biji kopi yang diproses dengan metode kering.

Dibutuhkan pengawasan yang cermat dan sabar ketika memproses biji kopi dengan metode kering untuk mendapatkan hasil yang konsisten.

Dengan mengetahui anatomi dari buah ceri maka akan membantu kamu untuk lebih memahami proses produksi kopi mulai dari panen hingga roasting biji kopi. Dan tentu kamu juga sudah mengetahui apabila ingin merasakan kopi yang lebih manis, sebaiknya beli kopi yang diproses dengan metode kering (natural dan honey). Temukan pilihan kopi tersebut hanya di kopitem.com

Silakan share jika kamu rasa bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *